Kamis, 10 Juni 2010

Proses akuntansi Bank

JURNAL UMUM

Dari sisi proses, Akuntasi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengelompokan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan transaksi keuangan. 6 kegiatan utama dari proses akuntansi ini berarti bahwa ;

- Semua transaksi keuangan harus dicatat dan dibuatkan bukti transaksi.

- Transaksi yang sudah dicatat, diklasifikasikan jenisnya agar mudah dalam pengelompokan. Hal ini tercermin dalam daftar klasifikasi transaksi yang disebut JURNAL. Jurnal adalah catatan harian dari transaksi keuangan sekaligus mengklasifikasiannya.

- Transaksi yang sudah diklasifikasikan, selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jenisnya ke dalam sebuah tabel yang disebut akun. Kumpulan akun-akun ini disebut Buku Besar.

- Pada akhir Periode, saldo dari masing-masing akun dibuatkan ringkasan dalam sebuah tabel yang disebut Neraca Saldo.

- Dari Neraca Saldo inilah Laporan Keuangan disusun. Yaitu ; Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas/Modal, Neraca, dan Cashflow.

- Laporan Keuangan inilah yang mencerminkan kegiatan perusahaan dalam satu periode akuntansi melalui suatu kegiatan analisa. Berdasarkan analisa ini tingkat kesehatan, progres, dan perkembangan perusahaan dapat diketahui. Informasi ini penting bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan seperti ; Pemilik, Pemegang Saham, Pemerintah, Bank, dan Karyawan.

- Berdasarkan Laporan Keuangan, saldo dalam laporan keuangan menjadi saldo awal untuk periode selanjutnya.

Hal yang paling utama dalam proses akuntansi adalah kemampuan untuk mengklasifikasikan transaksi. Mengklasifikasikan transaksi atau disebut juga membuat jurnal. Ketika klasifikasi ini salah, maka seluruh laporan yang dihasilkan juga salah. Perlu pemahaman khusus dalam mengklasifikasikan transaksi.


Akuntansi yang kita kenal sekarang adalah akuntansi sistem berpasangan, yaitu setiap kali suatu sisi berubah, maka sisi lain juga berubah sebesar perubahan yang ada pada sisi lawannya. Rumus di bawah adalah rumus awal dan sekaligus rumus utama dalam akuntansi. Tanda “ = “ adalah pemisah sisi-sisi akuntansi. Sisi kiri disebut Debit, sisi Kanan disebut Kredit. Jika dinyatakan dalam Rumus akan seperti ini :

Aset = Hutang + Modal

Pendapatan dan Biaya adalah komponen yang mempengaruhi Modal. Jika Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka kondisi ini disebut Laba. Jika kondisi sebaliknya yang terjadi, maka disebut Rugi. Laba atau rugi ini yang akan mempengaruhi Modal. Jika dinyatakan dalam rumus maka akan seperti ini :

Aset = Hutang + Modal + Laba (Rugi)

Sementara Laba (Rugi) diperoleh dari :

Laba (Rugi) = Pendapatan – Biaya
(Tanda Kurung menunjukkan Negatif)

Jika rumus Laba (Rugi) dimasukkan dalam Persamaan Akuntansi, maka akan nampak seperti ini :
Aset = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
↔ Aset + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Persamaan di atas inilah yang menjadi dasar semua pencatatan dalam ilmu akuntansi.

Kelompok Aset dan Biaya ; bila terjadi penambahan pada kelompok ini, maka dicatat di sisi Debit dan sebaliknya jika terjadi pengurangan maka dicatat di sisi Kredit.

Kelompok Hutang, Modal, Pendapatan ; Jika terjadi Penambahan pada kelompok ini, maka dicatat di sisi kredit dan sebaliknya jika terjadi pengurangan dicatat di sisi Debit.
Persamaan ini juga memiliki arti sebagai berikut :

- Jika salah satu komponen dalam sisi kiri (Debit) bertambah, maka kemungkinannya di sisi lain adalah :

ada komponen lain dalam sisi kanan (Kredit) juga bertambah, atau
Ada komponen lain dalam sisi kiri (Debit) yang berkurang.

- Hal di atas berlaku untuk kondisi sebaliknya.

Persaman ini pula menunjukkan saldo normal dari sebuah akun. Jika rekening tersebut berada di sisi kiri, maka saldo rekening idealnya adalah Debit, begitupun sebaliknya.
Berdasarkan rumusan di atas, maka rekening/akun dalam akuntansi dibagi dalam 5 kelompok besar, yaitu Aset, Hutang, Modal, Pendapatan, dan Biaya. Kelompok besar ini dibagi lagi dalam berbagai sub kelompok.

Disinilah dasar pembuatan klasifikasi transaksi. Ketika kita menemukan sebuah transaksi, maka langkah untuk mengklasifikasikan jurnalnya adalah :

1. Perhatikan transaksinya, lihat bagian rekening mana yang bertambah atau berkurang.

2. Rekening yang bertambah/berkurang tersebut termasuk ke dalam kategori kelompok mana? Aset, Hutang, Modal, Pendapatan, atau Biaya ?

3. Jika sudah ketemu kelompok rekeningnya, catat jurnal berdasarkan kelompok tadi sesuai rumus Persamaan Dasar Akuntansi.

Seringkali orang yang baru kenal akuntansi bingung ketika harus mencatat biaya di sisi Debit, dan mencatat pendapatan di sisi Kredit. Ini terjadi karena salah persepsi tentang sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit biasanya selalu dipersepsikan untuk mencatat penerimaan atau pendapatan dan sisi kredit untuk mencatat pengeluaran/biaya.

Neraca

Neraca merupakan komponen laporan keuangan yang paling utama karena di dalam neraca memuat harta yang dimiliki dan kewajiban perusahaan. Dalam akuntansi disebut aktiva dan pasiva. Aktiva adalah investasi di dalam perusahaan atau harta yang dimiliki perusahaan, baik yang berbentuk uang maupun barang. Uang bisa berupa kas (disebut juga uang tunai maupun tabungan, baik mata uang rupiah maupun mata uang asing.

Di dalam neraca terangkum semua harta dan kewajiban serta laba atau keuntungan usaha tahun lalu maupun tahun ini.
Susunan Aktiva terdiri dari :
1. Aktiva Lancar
2. Aktiva Tetap
Aktiva lancar contohnya adalah uang, tabungan, piutang, persediaan barang dagangan dll. Aktiva Tetap contohnya adalah bangunan, tanah, mesin-mesin dan peralatan kantor dll.
Sedangkan Pasiva terdiri dari :
1. Hutang lancar
2. Hutang jangka panjang
3. Modal
Hutang lancar contohnya adalah hutang usaha, utang wesel. Hutang jangka panjang contohnya Hutang Modal yang bisa berupa hutang obligasi. Modal terdiri modal disetor oleh para pemegang saham, agio saham, laba ditahan dan laba tahun berjalan.
Buku Besar (Dasar-Dasar Akuntansi)
A. PENGERTIAN
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.


B. BENTUK
Bentuk Akun Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:


Buku Besar ……….. Buku Besar ………….


Debet Kredit Debet Kredit
Bentuk Akun Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:


Nama Rekening No. ………
Debet Kredit
Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Tgl. Keterangan Ref. Jumlah





Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat transaksi dicatat.
Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
NeRaca LAjur..
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Kolom dari neraca lajur terdiri dari neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, perubahan modal, dan neraca.
Laporan laba Rugi
Karena laporan rugi laba merupakan laporan akuntansi utama, maka laporan ini tidak asing lagi di setiap perusahaan. Banyak kesan bahwa menyusun laporan ini sulit, Pada hal sangat sederhana apalagi dikerjakan pada sistem akuntansi komputer, untuk menerbitkan laporan ini tinggal clik command button, komputer segera mengerjakannya. Gampangkan ?
Sesungguhnya memang sederhana dan gampang sekali. Timbulnya kesan rumit adalah karena laporan ini melibatkan semua transaksi yang jumlahnya relative banyak, mulai dari awal periode akuntansi sampai periode akhir. Jumlah yang banyak itulah yang sulit, namun dengan bantuan komputer semua itu jadi mudah dan cepat.
Untuk memahami laporan Rugi laba kita perhatikan konsep dasarnya yang sangat sederhana yaitu :
Untung = Jual – Beli
Sekarang kita kembangkan, Jual itu dalam suatu kegiatan usaha melibat unsur diskon, retur dll. Sedangkan unsur beli melibatkan unsur barang yang dijual sebagai biaya pokok. Disamping itu dalam melakukan usaha tersebut melibatkan kegiatan operasional yang menyebabkan timbul biaya operasional. Selain itu masih terdapat unsur lain yaitu unsur yang tidak terkait langsung dengan usaha pokok perusahaan kita sebut saja pendapatan/biaya diluar usaha atau biaya lain lain dan terakhir terdapat hubungan dengan kewajiban kepada pemerintah yaitu berupa pajak.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka dapat kita temukan susunan seperti berikut:
JUDUL DAN PERIODE ——> STANDAR AKUNTANSI
1. PENDAPATAN/PENGHASILAN :
• ……………………………………….. nnnnnnnn
• ……………………………………….. nnnnnnnn +
JUMLAH PENGHASILAN NNNNNNN —-> JUAL
2. HARGA POKOK PERSEDIAAN:
• ……………………………………….. nnnnnnnn
• ……………………………………….. nnnnnnnn +
JUMLAH HARGA POKOK PERSEDIAAN NNNNNNN - ———> BELI
PENGHASILAN NNNNNNN ———-> UNTUNG
3. BIAYA OPERASI:
• BIAYA PENJUALAN
o …………………………….. nnnnnnnn
o …………………………….. nnnnnnnn
JUMLAH BIAYA PENJUALAN NNNNNNN
• BIAYA ADMINISTRASI & UMUM
o …………………………….. nnnnnnnn
o …………………………….. nnnnnnnn
JUMLAH BIAYA ADMINISTRASI NNNNNNN +
4. JUMLAH BIAYA OPERASI NNNNNNNN -
5. PENDAPATAN/BIAYA LAIN LAIN:
• PENDAPATAN LAIN LAIN
o …………………………….. nnnnnnnn
• BIAYA LAIN-LAIN
o …………………………….. nnnnnnnn
JUMLAH PENDAPATAN & BIAYA LAIN LAIN NNNNNNN
6. LABA SEBELUM PAJAK NNNNNNN
7. PAJAK PENGHASILAN NNNNNNN
LABA/RUGI BERSIH NNNNNNN
(mohon ma’af masih perlu dirapikan)
Selanjutnya berdasarkan kebutuhan, rugi laba perlu dibandingkan dengan rugi laba periode tertentu misal periode yang sama pada masa akuntansi tahun lalu atau dengan periode akhir tahun lalu, sehingga laporan laba rugi dapat menampikan perkembangan usaha.
Dari cara menghitung terdapat dua bentuk laporan rugi laba yaitu metode periodical dan perpetual inventoy dimana metote periodical inventory sudah jarang digunakan karena dengan bantuan komputer menggunakan metode perpertual inventory, laporan rugi laba dapat divisual kapan saja diperlukan.
Perbedaan laporan Rugi laba perusahaan jasa, dagang dan industri hanya terdapat perbedaan pada rekening-rekening rugi laba yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut misalnya :
• Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, sehingga dalam laporan rugilaba tidak terdapat komponen harga pokok persediaan
• Perbedaan nama rekening misalnya nama rekening penghasilan pada perusahaan dagang “Penghasilan Penjualan “ sedangkan pada perusahaan jasa adalah “Penghasilan Jasa”
• dll.
Untuk melakukan hal tersebut, sulit hanya semata-mata karena melibatkan banyak data namun dengan bantuan aplikasi komputer laporan rugi laba dapat dihasilkan dalam hitungan detik, sehingga dapat dilihat kapan saja dibutuhkan.
Menyusun Rekening Rugi Laba
PENDAPATAN/PENGHASILAN : Yaitu pendapat/penghasilan dari usaha pokok perusahaan. Pada persusahaan dagang adalah penghasilan dari penjualan barang dagang yang selanjutnya disebut penjualan. Elemen lain yang mempengaruhi penjualan adalah potongan penjualan dan retur penjualan. Mungkin ada komisi yang langsu berkaitan dengan penjualan ditempatkan di bagian ini.
Penjualan 99,999,999.00
PotonganPenjualan 99,999,999.00
Retur Penjualan 99,999,999.00 +

PENJUALAN BERSIH 99,999,999.00
Perlu tidaknya rekening penjualan ke rekening yang lebih spesifik sepenuhnya adalah kebijakan pimpinan perusahaan. Saya pernah melakukanya atas permintaan manajemen perusahaan clien saya dimana setia item barang memiliki rekening sendiri. Total rekening Neraca dan Rugi laba menjadi 750 item. Informasi yang diperileh sangat terinci namun disisi lain menuntut user untuk bekerja lebih teliti dan punya tinggkat kesulitan ngat tinggi. Tip dari saya sebaiknya kalau memang ingin di detail cukup dengan membuat berdasarkan kelompok-kelompok barang saja.
HARGA POKOK PERSEDIAAN : Adalah semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh persediaan sampai persediaan tersebut dapat dijual, namun umumnya hanya elemen yang terkait secara langsung saja yang dikelompokan sebagai harga pokok persediaan. Elemen yang mempengaruhi nilai harga pokok peresediaan adalah potongan pembelian dan retur pembelian.
Pembelian 99,999,999.00
Biaya Transport 99,999,999.00
Potongan Pembelian 99,999,999.00
Retur Pembelian 99,999,999.00 +
HARGA POKOK PERSEDIAAN 99,999,999.00
JUMLAH PENDAPATAN/PENGHASILAN 9,999,999,999.00
BIAYA OPERASIONAL : Adalah semua biaya yang diperlukan dalam usaha pokok perusahaan, selain Harga pokok persediaan meliputi biaya penjualan, biaya umum dan biaya administrasi. Umumnya biaya-2 tersebut sekelompokan sbb:
BIAYA PENJUALAN : Adalah biaya yang digunakan, untuk menjual barang dagang termasuk di dalamnya biaya yang digunakan untuk menagih hasil penjualan.
Biaya Gaji & Uang Transport Marketing 99,999,999.00
Biaya Iklan 99,999,999.00
Biaya Transport 99,999,999.00
Biaya Penagihan ( Kolektor ) 99,999,999.00 +
TOTAL BIAYA PENJUALAN 99,999,999.00
BIAYA UMUM & ADMINISTRASI : Adalah kelompok biaya yang tidak berbanding lurus B16dengan hasil usaha. Namun besar anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing element biaya, menentukan efektifitas kinerja perusahaan sehingga masing-masing elemen biaya umum dan administrasi perlu dikontrol agar selalu terjadi sinkronisasi dengan aktivitas perusahaan.

Biaya Listrik 99,999,999.00
Biaya Telepon 99,999,999.00
Biaya Gas dan Air 99,999,999.00
Biaya Alat Tulis & Kantor 99,999,999.00
Biaya Legal & Perizinan 99,999,999.00
Biaya Gaji Dan Tunjangan 99,999,999.00
Biaya Pengembangan SDM 99,999,999.00
Biaya Perjalanan Dinas 99,999,999.00
Biaya Perawatan & Perbaikan 99,999,999.00
Biaya Penyusutan Aktiva 99,999,999.00
Biaya Umum Lainnya 99,999,999.00 +

TOTAL BIAYA UMUM & ADMINISTRASI 99,999,999.00

TOTAL BIAYA OPERASIONAL 99,999,999.00
LABA USAHA 99,999,999.00
PENDAPATAN LAIN : Adalah pendapatan/penghsilan yang diperoleh dari aktivitas diluar usaha pokok perusahaan
Pendapatan Ongkos Angkut 99,999,999.00
Pendapatan Ongkos Potong 99,999,999.00
Pendapatan Bunga Jasa Giro 99,999,999.00

TOTAL PENDAPATAN LAIN 99,999,999.00

BIAYA LAIN-LAIN
Biaya Lain – lain 99,999,999.00
Biaya Bunga Bank 99,999,999.00
Penghapusan Piutang 99,999,999.00
Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap 99,999,999.00 +

TOTAL BIAYA LAIN-LAIN 99,999,999.00

POS LUAR BIASA
Peghasilan/Biaya/kerugian dari peristiwa/ kejadian luar biasa (Yang jarang terjadi) 99,999,999.00 +

TOTAL POS LUAR BIASA 99,999,999.00
LABA SEBELUM PAJAK 99,999,999.00



Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi perkiraan-perkiraan buku besar dapat digolongkan dalam 5 (lima) tipe yaitu : aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Perkiraan pendapatan dan biaya pada dasarnya adalah termasuk dalam perkiraan modal, jadi bersifat sementara (temporary) untuk satu periode akuntansi. Ini berarti pada setiap awal periode akuntansi perkiraan-perkiraan ini bernilai nol. Oleh karena itu pada akhir periode akuntansi harus ditutup.Jurnal penutup dilakukan dengan :
a. Mendebet saldo perkiraan pendapatan.
b. Mengkredit saldo perkiraan biaya.
c. Mengkredit perkiraan modal atau perkiraan laba ditahan (jika laba atau pendapatan lebih besar dari biaya) atau mendebet perkiraan modal atau laba ditahan (jika rugi).

Proses akuntansi Bank

JURNAL UMUM

Dari sisi proses, Akuntasi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengelompokan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan transaksi keuangan. 6 kegiatan utama dari proses akuntansi ini berarti bahwa ;

- Semua transaksi keuangan harus dicatat dan dibuatkan bukti transaksi.

- Transaksi yang sudah dicatat, diklasifikasikan jenisnya agar mudah dalam pengelompokan. Hal ini tercermin dalam daftar klasifikasi transaksi yang disebut JURNAL. Jurnal adalah catatan harian dari transaksi keuangan sekaligus mengklasifikasiannya.

- Transaksi yang sudah diklasifikasikan, selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jenisnya ke dalam sebuah tabel yang disebut akun. Kumpulan akun-akun ini disebut Buku Besar.

- Pada akhir Periode, saldo dari masing-masing akun dibuatkan ringkasan dalam sebuah tabel yang disebut Neraca Saldo.

- Dari Neraca Saldo inilah Laporan Keuangan disusun. Yaitu ; Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas/Modal, Neraca, dan Cashflow.

- Laporan Keuangan inilah yang mencerminkan kegiatan perusahaan dalam satu periode akuntansi melalui suatu kegiatan analisa. Berdasarkan analisa ini tingkat kesehatan, progres, dan perkembangan perusahaan dapat diketahui. Informasi ini penting bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan seperti ; Pemilik, Pemegang Saham, Pemerintah, Bank, dan Karyawan.

- Berdasarkan Laporan Keuangan, saldo dalam laporan keuangan menjadi saldo awal untuk periode selanjutnya.

Hal yang paling utama dalam proses akuntansi adalah kemampuan untuk mengklasifikasikan transaksi. Mengklasifikasikan transaksi atau disebut juga membuat jurnal. Ketika klasifikasi ini salah, maka seluruh laporan yang dihasilkan juga salah. Perlu pemahaman khusus dalam mengklasifikasikan transaksi.


Akuntansi yang kita kenal sekarang adalah akuntansi sistem berpasangan, yaitu setiap kali suatu sisi berubah, maka sisi lain juga berubah sebesar perubahan yang ada pada sisi lawannya. Rumus di bawah adalah rumus awal dan sekaligus rumus utama dalam akuntansi. Tanda “ = “ adalah pemisah sisi-sisi akuntansi. Sisi kiri disebut Debit, sisi Kanan disebut Kredit. Jika dinyatakan dalam Rumus akan seperti ini :

Aset = Hutang + Modal

Pendapatan dan Biaya adalah komponen yang mempengaruhi Modal. Jika Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka kondisi ini disebut Laba. Jika kondisi sebaliknya yang terjadi, maka disebut Rugi. Laba atau rugi ini yang akan mempengaruhi Modal. Jika dinyatakan dalam rumus maka akan seperti ini :

Aset = Hutang + Modal + Laba (Rugi)

Sementara Laba (Rugi) diperoleh dari :

Laba (Rugi) = Pendapatan – Biaya
(Tanda Kurung menunjukkan Negatif)

Jika rumus Laba (Rugi) dimasukkan dalam Persamaan Akuntansi, maka akan nampak seperti ini :
Aset = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
↔ Aset + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Persamaan di atas inilah yang menjadi dasar semua pencatatan dalam ilmu akuntansi.

Kelompok Aset dan Biaya ; bila terjadi penambahan pada kelompok ini, maka dicatat di sisi Debit dan sebaliknya jika terjadi pengurangan maka dicatat di sisi Kredit.

Kelompok Hutang, Modal, Pendapatan ; Jika terjadi Penambahan pada kelompok ini, maka dicatat di sisi kredit dan sebaliknya jika terjadi pengurangan dicatat di sisi Debit.
Persamaan ini juga memiliki arti sebagai berikut :

- Jika salah satu komponen dalam sisi kiri (Debit) bertambah, maka kemungkinannya di sisi lain adalah :

ada komponen lain dalam sisi kanan (Kredit) juga bertambah, atau
Ada komponen lain dalam sisi kiri (Debit) yang berkurang.

- Hal di atas berlaku untuk kondisi sebaliknya.

Persaman ini pula menunjukkan saldo normal dari sebuah akun. Jika rekening tersebut berada di sisi kiri, maka saldo rekening idealnya adalah Debit, begitupun sebaliknya.
Berdasarkan rumusan di atas, maka rekening/akun dalam akuntansi dibagi dalam 5 kelompok besar, yaitu Aset, Hutang, Modal, Pendapatan, dan Biaya. Kelompok besar ini dibagi lagi dalam berbagai sub kelompok.

Disinilah dasar pembuatan klasifikasi transaksi. Ketika kita menemukan sebuah transaksi, maka langkah untuk mengklasifikasikan jurnalnya adalah :

1. Perhatikan transaksinya, lihat bagian rekening mana yang bertambah atau berkurang.

2. Rekening yang bertambah/berkurang tersebut termasuk ke dalam kategori kelompok mana? Aset, Hutang, Modal, Pendapatan, atau Biaya ?

3. Jika sudah ketemu kelompok rekeningnya, catat jurnal berdasarkan kelompok tadi sesuai rumus Persamaan Dasar Akuntansi.

Seringkali orang yang baru kenal akuntansi bingung ketika harus mencatat biaya di sisi Debit, dan mencatat pendapatan di sisi Kredit. Ini terjadi karena salah persepsi tentang sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit biasanya selalu dipersepsikan untuk mencatat penerimaan atau pendapatan dan sisi kredit untuk mencatat pengeluaran/biaya.

Neraca

Neraca merupakan komponen laporan keuangan yang paling utama karena di dalam neraca memuat harta yang dimiliki dan kewajiban perusahaan. Dalam akuntansi disebut aktiva dan pasiva. Aktiva adalah investasi di dalam perusahaan atau harta yang dimiliki perusahaan, baik yang berbentuk uang maupun barang. Uang bisa berupa kas (disebut juga uang tunai maupun tabungan, baik mata uang rupiah maupun mata uang asing.

Di dalam neraca terangkum semua harta dan kewajiban serta laba atau keuntungan usaha tahun lalu maupun tahun ini.
Susunan Aktiva terdiri dari :
1. Aktiva Lancar
2. Aktiva Tetap
Aktiva lancar contohnya adalah uang, tabungan, piutang, persediaan barang dagangan dll. Aktiva Tetap contohnya adalah bangunan, tanah, mesin-mesin dan peralatan kantor dll.
Sedangkan Pasiva terdiri dari :
1. Hutang lancar
2. Hutang jangka panjang
3. Modal
Hutang lancar contohnya adalah hutang usaha, utang wesel. Hutang jangka panjang contohnya Hutang Modal yang bisa berupa hutang obligasi. Modal terdiri modal disetor oleh para pemegang saham, agio saham, laba ditahan dan laba tahun berjalan.
Buku Besar (Dasar-Dasar Akuntansi)
A. PENGERTIAN
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.


B. BENTUK
Bentuk Akun Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:


Buku Besar ……….. Buku Besar ………….


Debet Kredit Debet Kredit
Bentuk Akun Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:


Nama Rekening No. ………
Debet Kredit
Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Tgl. Keterangan Ref. Jumlah





Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat transaksi dicatat.
Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
NeRaca LAjur..
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Kolom dari neraca lajur terdiri dari neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, perubahan modal, dan neraca.
Laporan laba Rugi
Karena laporan rugi laba merupakan laporan akuntansi utama, maka laporan ini tidak asing lagi di setiap perusahaan. Banyak kesan bahwa menyusun laporan ini sulit, Pada hal sangat sederhana apalagi dikerjakan pada sistem akuntansi komputer, untuk menerbitkan laporan ini tinggal clik command button, komputer segera mengerjakannya. Gampangkan ?
Sesungguhnya memang sederhana dan gampang sekali. Timbulnya kesan rumit adalah karena laporan ini melibatkan semua transaksi yang jumlahnya relative banyak, mulai dari awal periode akuntansi sampai periode akhir. Jumlah yang banyak itulah yang sulit, namun dengan bantuan komputer semua itu jadi mudah dan cepat.
Untuk memahami laporan Rugi laba kita perhatikan konsep dasarnya yang sangat sederhana yaitu :
Untung = Jual – Beli
Sekarang kita kembangkan, Jual itu dalam suatu kegiatan usaha melibat unsur diskon, retur dll. Sedangkan unsur beli melibatkan unsur barang yang dijual sebagai biaya pokok. Disamping itu dalam melakukan usaha tersebut melibatkan kegiatan operasional yang menyebabkan timbul biaya operasional. Selain itu masih terdapat unsur lain yaitu unsur yang tidak terkait langsung dengan usaha pokok perusahaan kita sebut saja pendapatan/biaya diluar usaha atau biaya lain lain dan terakhir terdapat hubungan dengan kewajiban kepada pemerintah yaitu berupa pajak.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka dapat kita temukan susunan seperti berikut:
JUDUL DAN PERIODE ——> STANDAR AKUNTANSI
1. PENDAPATAN/PENGHASILAN :
• ……………………………………….. nnnnnnnn
• ……………………………………….. nnnnnnnn +
JUMLAH PENGHASILAN NNNNNNN —-> JUAL
2. HARGA POKOK PERSEDIAAN:
• ……………………………………….. nnnnnnnn
• ……………………………………….. nnnnnnnn +
JUMLAH HARGA POKOK PERSEDIAAN NNNNNNN - ———> BELI
PENGHASILAN NNNNNNN ———-> UNTUNG
3. BIAYA OPERASI:
• BIAYA PENJUALAN
o …………………………….. nnnnnnnn
o …………………………….. nnnnnnnn
JUMLAH BIAYA PENJUALAN NNNNNNN
• BIAYA ADMINISTRASI & UMUM
o …………………………….. nnnnnnnn
o …………………………….. nnnnnnnn
JUMLAH BIAYA ADMINISTRASI NNNNNNN +
4. JUMLAH BIAYA OPERASI NNNNNNNN -
5. PENDAPATAN/BIAYA LAIN LAIN:
• PENDAPATAN LAIN LAIN
o …………………………….. nnnnnnnn
• BIAYA LAIN-LAIN
o …………………………….. nnnnnnnn
JUMLAH PENDAPATAN & BIAYA LAIN LAIN NNNNNNN
6. LABA SEBELUM PAJAK NNNNNNN
7. PAJAK PENGHASILAN NNNNNNN
LABA/RUGI BERSIH NNNNNNN
(mohon ma’af masih perlu dirapikan)
Selanjutnya berdasarkan kebutuhan, rugi laba perlu dibandingkan dengan rugi laba periode tertentu misal periode yang sama pada masa akuntansi tahun lalu atau dengan periode akhir tahun lalu, sehingga laporan laba rugi dapat menampikan perkembangan usaha.
Dari cara menghitung terdapat dua bentuk laporan rugi laba yaitu metode periodical dan perpetual inventoy dimana metote periodical inventory sudah jarang digunakan karena dengan bantuan komputer menggunakan metode perpertual inventory, laporan rugi laba dapat divisual kapan saja diperlukan.
Perbedaan laporan Rugi laba perusahaan jasa, dagang dan industri hanya terdapat perbedaan pada rekening-rekening rugi laba yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut misalnya :
• Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, sehingga dalam laporan rugilaba tidak terdapat komponen harga pokok persediaan
• Perbedaan nama rekening misalnya nama rekening penghasilan pada perusahaan dagang “Penghasilan Penjualan “ sedangkan pada perusahaan jasa adalah “Penghasilan Jasa”
• dll.
Untuk melakukan hal tersebut, sulit hanya semata-mata karena melibatkan banyak data namun dengan bantuan aplikasi komputer laporan rugi laba dapat dihasilkan dalam hitungan detik, sehingga dapat dilihat kapan saja dibutuhkan.
Menyusun Rekening Rugi Laba
PENDAPATAN/PENGHASILAN : Yaitu pendapat/penghasilan dari usaha pokok perusahaan. Pada persusahaan dagang adalah penghasilan dari penjualan barang dagang yang selanjutnya disebut penjualan. Elemen lain yang mempengaruhi penjualan adalah potongan penjualan dan retur penjualan. Mungkin ada komisi yang langsu berkaitan dengan penjualan ditempatkan di bagian ini.
Penjualan 99,999,999.00
PotonganPenjualan 99,999,999.00
Retur Penjualan 99,999,999.00 +

PENJUALAN BERSIH 99,999,999.00
Perlu tidaknya rekening penjualan ke rekening yang lebih spesifik sepenuhnya adalah kebijakan pimpinan perusahaan. Saya pernah melakukanya atas permintaan manajemen perusahaan clien saya dimana setia item barang memiliki rekening sendiri. Total rekening Neraca dan Rugi laba menjadi 750 item. Informasi yang diperileh sangat terinci namun disisi lain menuntut user untuk bekerja lebih teliti dan punya tinggkat kesulitan ngat tinggi. Tip dari saya sebaiknya kalau memang ingin di detail cukup dengan membuat berdasarkan kelompok-kelompok barang saja.
HARGA POKOK PERSEDIAAN : Adalah semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh persediaan sampai persediaan tersebut dapat dijual, namun umumnya hanya elemen yang terkait secara langsung saja yang dikelompokan sebagai harga pokok persediaan. Elemen yang mempengaruhi nilai harga pokok peresediaan adalah potongan pembelian dan retur pembelian.
Pembelian 99,999,999.00
Biaya Transport 99,999,999.00
Potongan Pembelian 99,999,999.00
Retur Pembelian 99,999,999.00 +
HARGA POKOK PERSEDIAAN 99,999,999.00
JUMLAH PENDAPATAN/PENGHASILAN 9,999,999,999.00
BIAYA OPERASIONAL : Adalah semua biaya yang diperlukan dalam usaha pokok perusahaan, selain Harga pokok persediaan meliputi biaya penjualan, biaya umum dan biaya administrasi. Umumnya biaya-2 tersebut sekelompokan sbb:
BIAYA PENJUALAN : Adalah biaya yang digunakan, untuk menjual barang dagang termasuk di dalamnya biaya yang digunakan untuk menagih hasil penjualan.
Biaya Gaji & Uang Transport Marketing 99,999,999.00
Biaya Iklan 99,999,999.00
Biaya Transport 99,999,999.00
Biaya Penagihan ( Kolektor ) 99,999,999.00 +
TOTAL BIAYA PENJUALAN 99,999,999.00
BIAYA UMUM & ADMINISTRASI : Adalah kelompok biaya yang tidak berbanding lurus B16dengan hasil usaha. Namun besar anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing element biaya, menentukan efektifitas kinerja perusahaan sehingga masing-masing elemen biaya umum dan administrasi perlu dikontrol agar selalu terjadi sinkronisasi dengan aktivitas perusahaan.

Biaya Listrik 99,999,999.00
Biaya Telepon 99,999,999.00
Biaya Gas dan Air 99,999,999.00
Biaya Alat Tulis & Kantor 99,999,999.00
Biaya Legal & Perizinan 99,999,999.00
Biaya Gaji Dan Tunjangan 99,999,999.00
Biaya Pengembangan SDM 99,999,999.00
Biaya Perjalanan Dinas 99,999,999.00
Biaya Perawatan & Perbaikan 99,999,999.00
Biaya Penyusutan Aktiva 99,999,999.00
Biaya Umum Lainnya 99,999,999.00 +

TOTAL BIAYA UMUM & ADMINISTRASI 99,999,999.00

TOTAL BIAYA OPERASIONAL 99,999,999.00
LABA USAHA 99,999,999.00
PENDAPATAN LAIN : Adalah pendapatan/penghsilan yang diperoleh dari aktivitas diluar usaha pokok perusahaan
Pendapatan Ongkos Angkut 99,999,999.00
Pendapatan Ongkos Potong 99,999,999.00
Pendapatan Bunga Jasa Giro 99,999,999.00

TOTAL PENDAPATAN LAIN 99,999,999.00

BIAYA LAIN-LAIN
Biaya Lain – lain 99,999,999.00
Biaya Bunga Bank 99,999,999.00
Penghapusan Piutang 99,999,999.00
Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap 99,999,999.00 +

TOTAL BIAYA LAIN-LAIN 99,999,999.00

POS LUAR BIASA
Peghasilan/Biaya/kerugian dari peristiwa/ kejadian luar biasa (Yang jarang terjadi) 99,999,999.00 +

TOTAL POS LUAR BIASA 99,999,999.00
LABA SEBELUM PAJAK 99,999,999.00



Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi perkiraan-perkiraan buku besar dapat digolongkan dalam 5 (lima) tipe yaitu : aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Perkiraan pendapatan dan biaya pada dasarnya adalah termasuk dalam perkiraan modal, jadi bersifat sementara (temporary) untuk satu periode akuntansi. Ini berarti pada setiap awal periode akuntansi perkiraan-perkiraan ini bernilai nol. Oleh karena itu pada akhir periode akuntansi harus ditutup.Jurnal penutup dilakukan dengan :
a. Mendebet saldo perkiraan pendapatan.
b. Mengkredit saldo perkiraan biaya.
c. Mengkredit perkiraan modal atau perkiraan laba ditahan (jika laba atau pendapatan lebih besar dari biaya) atau mendebet perkiraan modal atau laba ditahan (jika rugi).