Selasa, 15 Februari 2011

Ruang Lingkup Laporan Keuangan, Laporan Keuangan yang dibandingkan, dan Analisis trend dan Analisis prosentase perkomponen

A. Arti Penting Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

* Neraca
* Laporan laba rugi
* Laporan perubahan ekuitas
* Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
* Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

B. Pengertian Laporan Keuangan Dan pengertian dasar analisis Laporan keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan
suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai
prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai
kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat
bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak
manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,
pengembangan karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan,
keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta
bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

C. Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan Laporan Keuangan dengan melihat
beberapa sifat laporan keuangan tersebut di atas maka
dapat dilihat bahwa laporan keuangan itu mempunyai
beberapa keterbatasan antara lain:
1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu
(interm report) dan bukan merupakan laporan final.
2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung.
Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan
berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktiva
itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar
nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah
Daya beli uang dari hari kehari selalu berubah sesuai
dengan kehidupan perekonomian sehari-hari.
4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan
uang, Laporan keuangan adalah akumulasi dari
kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi
perusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuan
uang.
5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan
laporan atas kejadian yang telah lewat, oleh karena
itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai
satu-satunya sumber informasi dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihakpihak
tertentu.
7. Proses penyusunan iaporan keuangan tidak luput
dari penggunaan taksiran - taksiran dan berbagai
pertimbangan.
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
8. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang
material.
9. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam
menghadapi ketidakpastian. Bila terdapat beberapa
kemungkinan konklusi yang tidak pasti mengenai
penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif
yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil.
10. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna
ekonomi suatu peristiwa / transaksi dari pada bentuk
hukumnya (formalitas).
11. Laporan keuangan di susun dengan istlah-istilah
teknis.
12. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang
dapat digunakan menimbulkan variasi dalam
pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat
kesuksesan antar perusahaan.
13. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang
tidak dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
14. Nilai yang tercantum dineraca hanyalah nilai pada
suatu saat tertentu saja.
15. Analisis harus menyadari kemungkinan adanya
suatu window dressing.
16. Nilai beli rupiah makin lemah.

PENTINGNYA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Kegiatan Akuntansi tidak hanya berhenti sampai pelaporan, melainkan termasuk juga
proses penganalisaan laporan keuangan.
Dalam rangka pengambilan keputusan masa datang, para pengelola organisasi
memerlukan informasi, khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi di
masa datang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang
digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Sayangnya laporan keuangan (karena bersifat historis) menyajikan informasi tentang apa
yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Analasis laporan
keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara
mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil
keputusan melakukan prediksi-prediksi.

MENGAPA DIBUTUHKAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
· Karena Lapora Keuangan Bersifat Historis. --> Apa yang telah terjadi.
· Pengambilan keputusan masa datang diperlukan informasi yang mungkin akan terjadi
di masa datang.
. Analisa laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan
tersebut.

METODE ANALISA LAPORAN KEUANGAN
1. Vertical Analysis
Cara analisa laporan keuangan perusahaan dengan melihat historical data perusahaan.
Contoh: memberikan data historis prosentase perbandingan secara vertikal dari beberapa
laporan tahunan.
2. Horizontal Analysis
Cara analisa laporan keuangan dengan melihat prosentase perubahan dalam instrumen
laporan keuangan pada periode tertentu.

TUJUAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa laporan keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan:
· Profitabilitas: adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan mendukung pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang.
· Solvabilitas: adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban
terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas.
· Likuiditas: adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya
yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar.
· Stabilitas: adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan usahanya,
dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian.

analisis trend dan analisis common size
Analisis tren

Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.

Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.

Metode Least Square
Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah
* Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method),
* Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
* Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan
* Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).

Secara khusus, analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Persamaan garis linear dari analisis time series akan mengikuti:

Y = a + b X.

Keterangan : Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trendnya dan X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam tahun).

Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai persamaan:

a = ΣY / N dan
b = ΣXY / ΣX2

Referensi :

* Bianchi M., Boyle M., Hollingsworth D. (1999), "A comparison of methods for trend estimation", Applied Economics Letters, 6(2): 103–109.
* Chatfield, C. (1993), "Calculating Interval Forecasts", Journal of Business and Economic Statistics, 11(2): 121–135.


Analisa Common Size
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporan dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justru masih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.

Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadi menunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaan menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga / diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.

Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan prosentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ke tahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau dikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.

Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan rugi-laba, menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap - tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena itu Common Size percentage analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan income statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.